Foto: Dokumentasi Kementan  

nusakini.com - Optimalisasi target luas tambah tanam (LTT) di Kabupaten Gunung Kidul dilakukan dengan memanfaatkan lahan tidur serta pemanfaatan perkarangan dan sumber air.

Inspektur Jenderal Kementerian Pertanian, Justan Riduan Siahaan menyampaikan bahwa realisasi LTT untuk kabupaten Gunung Kidul pada periode Oktober 2016 – Maret 2017 adalah seluas 49.901 ha, atau 80% dari target Okmar seluas 59.443 ha.

• Indonesia Jalin Kerjasama Teknologi Pertanian dengan Iran
• Produksi Melimpah, Bulog Kalah Bersaing Dengan Pedagang Serap Gabah
• Mentan Amran Minta Bulog Segera Serap Jagung Hasil Produksi Petani, Agar Harga Tidak Jatuh
• Mentan Kolaborasi Dan Dorong Pengembangan VUB Padi IPB 9G
• Mentan Amran Beberkan Biang Kerok Turunnya Produksi Beras

“Pencapaian target seluas 3.194 untuk bulan Februari ditargetkan akan terealisasi pada akhir Maret 2017. Hal ini disebabkan masih adanya panen pada akhir Januari dan Awal Februari, sehingga diperkirakan akan mulai tambah tanam pada pertengahan bulan Februari dan awal maret, “ ujar Justan saat melaksanakan Pencanangan Gerakan Tanam Cabai dan Upsus Pajale serta SIWAB 2017 yang didampingi oleh Inspektur Investigasi, Imam Subarkah bersama Bupati Gunung Kidul, Kepala Dinas Pertanian Kab. Gunung Kidul, Sekretaris Dinas Pertanian Provinsi DIY, Kepala BPTP Yogyakarta, Ketua Penggerak PKK Kabupaten Gunung Kidul, mantri tani, penyuluh, dan kelompok tani lingkup Gunung Kidul, Kamis (9/2/2017)

Sementara itu terkait Gerakan Tanaman Cabai, gerakan ini dilaksanakan dengan memanfaatkan lahan yg ada dengan tujuan untuk menstabilkan harga cabai.BPTP Yogyakarta siap dalam memberikan bantuan bibit cabai serta melakukan pendampingan kepada petani cabai.

Pada kegiatan ini juga dilakukan pemberian bantuan oleh BPTP Yogyakarta berupa 6.000 bibit cabai, dan pemberian bantuan oleh Dinas Pertanian Kab. gunung kidul berupa 10.000 bibit cabai, bibit padi, alat pertanian, dan inseminator untuk mendukung Program SIWAB.(p/mk)